Tuesday 25 June 2013

Awas! Ban Bisa Bikin Boros!

Bekasi, KompasOtomotif - Ban  merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pemakaian bahan bakar boros. Contohnya, energi dari mesin terbuang untuk melawan hambatan gelinding (rolling resistance) pada saat digunakan. Hisao Ushikubo, Senior Fellow Bridgestone Corporation, menjelaskan hambatan gelinding ban besar karena beberapa faktor. 
1. Deformasi. Menurut penelitian, 90 persen hambatan gelinding terjadi karena ban mengalami perubahan bentuk. Selama berputar, ban mengalami beragam perubahan bentuk akibat perbedaan permukaan jalan yang dilintasi. Hambatan tersebut menimbulkan gesekan dan panas, sekaligus menambah hambatan gelinding. Bahan yang baik, mencegah terjadinya panas. dalam hal ini, untuk Ecopia EP150 adalah kompon Nano Pro-Tech. 
2. Tekanan angin kurang. Permukaan ban yang bersentuhan dengan jalan bertambah besar. Hambatan gelinding juga bertambah. Panas yang ditimbulkan permukaan juga menyebabkan bentuk berubah. Untuk mencegah hal ini,  tekanan angin ban harus disesuai dengan rekomendasi pabrik mobil. 
3. Telapak lebar. Semakin lebar telapak ban, bertambah pula gesekan dan menyebabkan konsumsi bahan bakar jadi lebih boros. Kendati demikian, untuk stabilitas lebih baik. karena itu, pemilihan ban harus sesuai dengan target yang diinginkan.

Sumber Kompas Otomotif

Kelebihan & Kekurangan Mengisi Ban Dengan Nitrogen

Ban adalah komponen penting pada kendaraan sehingga tekanan angin dalam ban perlu diperhatikan agar kinerja grip atau daya cengkram ban terhadap jalan tetap optimal. Selain menggunakan angin biasa, kini beberapa toko ban juga menyediakan gas Nitrogen (N2) untuk diisi ke ban.Lalu apa keutungan dan kelemahan menggunakan Nitrogen:
Keuntungan Menggunakan Nitrogen (N2) sebagai gas pengisi ban :
1. Tekanan ban terjaga lebih lama (menjadi lebih jarang mengisi ulang)
2. Daya cengkram dan kinerja ban menjadi optimal akibat grip yang baik, tekanan yang tidak berkurang)
3. Menghemat BBM (tekanan tepat, meringankan kerja mesin)
4. Memperpanjang umur pakai ban (tekanan tepat, habisnya ban akan merata)
5. Meningkatkan keselamatan (tekanan tepat, grip dan stabilitas terjaga)
6. Tidak terjadi oksidasi pada karet ban (memperpanjang umur elastisitas karet ban)
7. Tidak membantu menimbulkan karat (aman bagi komponen besi)
8. Tekanan ban yang stabil terhadap temperatur ban (mengurangi kecelakaan akibat pecah ban / overpressure)

Kelemahan gas Nitrogen (N2) sebagai gas pengisi ban :
1. Harga yang masih mahal. Umumnya berkisar sekitar 10 ribu hingga 20 ribu rupiah untuk setiap ban. Belum lagi ada tambahan biaya apabila sebelumnya gas pengisi ban tersebut bukan Nitrogen, karena harus dikuras terlebih dahulu untuk kemudian diisi dengan Nitrogen. Biaya kuras berkisar sekitar 5 ribu sampai 10 ribu rupiah.
2. Untuk perawatan setiap kali ban yang sudah terisi oleh Nitrogen, maka selanjutnya jika tekanan angin berkurang, sangat disarankan untuk menambahkannya dengan Nitrogen juga.
3. Ketersediaan, belum banyak bengkel ban yang menyediakan jasa pengisian Nitrogen.

Tips Menghemat Konsumsi BBM

London, KompasOtomotif — Akhir-akhir ini, pengguna kendaraan bermotor dihadapkan pada bayang-bayang kenaikan harga BBM. Tidak perlu khawatir karena irit tidaknya konsumsi bahan bakar bukan karena faktor minyak murah semata, melainkan juga perlakuan terhadap kendaraan itu sendiri.

KompasOtomotif merangkum delapan nasihat yang dilansir about.com untuk pengguna sepeda motor agar konsumsi bahan bakar irit, berangkat dari sudut pandang perilaku. Berikut tipsnya:

1. Memanaskan mesin sudah jadi ritual. Tapi kebanyakan sepeda motor berteknologi injeksi sudah bisa dinaiki secara instan setelah dinyalakan. Jika Anda yakin performa sepeda motor tidak turun, maka langsung tancap lebih baik. Itu lebih cepat dalam memanaskan mesin ketimbang membuang bahan bakar saat dipanaskan dalam kondisi diam.

2. Salah satu yang paling efektif, memelihara tekanan angin. Cari tekanan yang direkomendasikan yang biasa tertempel pada sepeda motor atau buku petunjuk kendaraan. Tekanan ban yang pas tak hanya menghemat bahan bakar, tetapi juga meningkatkan pengendalian.

3. Performa sepeda motor akan baik jika mesin terawat. Pahami bahwa saringan udara bersih, busi fresh, saringan bensin bebas kotoran, dan setelan bagus sangat besar peranannya dalam mengirit bahan bakar. Lakukan ini.

4. Fokus memelihara kecepatan konstan. Tarik tuas gas perlahan dan jangan menghentak, apalagi menggeber-geber gas. Berlagak ngebut, padahal di depan bakal macet, hanya akan membuang bahan bakar sia-sia.

5. Berpikirlah begini: batas kecepatan di jalan diciptakan polisi bukan hanya untuk menertibkan, melainkan juga menghemat bahan bakar. Tarik gas memang enak dan menimbulkan perasaan meledak-ledak karena adrenalin meningkat deras. Namun, bahan bakar dijamin jauh lebih boros.

6. Bobot pasti mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Kurangi komponen tambahan yang tidak perlu. Misalnya, boks di kanan-kiri-belakang. Jika tidak ada isinya, kenapa harus dipasang untuk dipakai berangkat kerja? Pasanglah hanya kalau butuh, misalnya touring.

7. Aerodinamis itu penting. Sebisa mungkin buang peralatan yang membuat angin "menabrak" keras sepeda motor, misalnya tameng angin (windshield) yang tegak lurus. Usahakan memasang tameng angin yang aerodinamis, bila perlu posisinya tak terlalu tinggi.

8. Berkendaralah di jalan yang benar (aspal). Banyak sepeda motor kurang sabar dengan mengambil jalan tanah di sebelahnya, atau bahkan naik trotoar rusak hanya untuk menyalip dua atau tiga kendaraan lain dan mengorbankan pejalan kaki. Sia-sia. Percayalah bahwa jalan yang tak mulus menambah konsumsi bahan bakar.
Selamat berkendara hemat, nyaman, dan aman.

Sumber : Kompas Otomotif

Mengenal Ambulance

ambulance%2Bhistory
Ambulans pertama kali dipakai pada waktu perang inggris tahun 1888 untuk mengangkut prajurit perang yang terluka di medan peperangan ke rumah sakit terdekat. Waktu ambulansnya masih ditarik dengan tenaga kuda untuk jalannya. Dan belum ada tenaga medik yang disiagakan di dalam ambulans tersebut. Jadi kalau masih bisa hidup sampai rumah sakit terdekat, sangat beruntunglah prajurit yang terluka tersebut.

Sekarang jaman sudah canggih, ambulans sekarang menggunakan kendaraan mobil dengan tipe angkut yang lebih besar dan dilengkapi dengan peralatan elektromedik, air conditioner (AC), alat bantu pernafasan, foto x-ray portable dan tenaga paramedik yang disiagakan di dalam ambulans, yang tempatnya terpisah dengan driver ambulans.

Tapi di indonesia kebanyakan sih ambulans masih hanya dipakai sebagai kendaraan pengangkut jenasah. Dan ambulans di Indonesia banyak yang belum memenuhi kelengkapan gawat darurat untuk menangani pasien. Kebanyakan mobil sejenis minibus yang dimodifikasi sekedar untuk mengangkut pasien saja dengan perlengkapan medik yang ala kadarnya. Kalau saya lihat rumah sakit, yang pertama saya lihat pastilah ambulansnya dulu, itu mencerminkan rumah sakitnya juga lho.


Ambulance


Ambulans dipakai untuk perpindahan pasien dari dan ke rumah sakit, baik itu menuju Instalasi Gawat Darurat rumah sakit rujukan ataupun tempat transit seperti bandara atau anjungan helikopter. Kalau untuk tenaga paramediknya pasti ada minimal seorang dokter dan seorang perawat sebagai pendamping saat perjalanan. Semua yang ada di ambulans termasuk dalam tingkat emergency atau darurat. Jadi semua perlengkapan peralatan di ambulans haruslah selalu siap sedia dimanapun dan kapanpun.

Tarif ambulans juga lumayan mahal lho, hitungnya per km. Tapi kalau naik ambulans, rombongan presiden atau rombongan bupati saja kalah dengan suara sirine yang berdengung. Semuanya pasti minggir dan memberikan ambulans jalan terlebih dahulu. Dijamin sampai tujuan dengan cepat, karena itu memang kelebihan dari ambulans.

ambulance%2Bdesign
Perlengkapan Ambulans

Yang dasar dan selalu harus ada adalah patient monitor, defibrillator, kursi roda, brancard pasien transport, dan oksigen tabung lengkap regulator dan resucitator bagnya.

Karena pada ambulans belum ada standarisasi peralatan perlengkapan medik, coba kita lihat apa saja sih yang mungkin diperlukan pada ambulans demi perangkat darurat medik.

Keterangan menurut gambar :
1: Defibrillator dengan Pasien Monitor
2: Syringe Pump Pack Set
3: Suction unit
4: High Flow CPAP
5: Syringes and Needles
6: Obat-obatan
7: Rak Peralatan Tambahan
8: Rak Peralatan Tambahan
9: Sarung Tangan Medis
10: Stretcher Brancard Pasien Transport
12: Ventilator Portable
13: Emergency suitcase and backpack

Nah, demi kenyamanan pasien dan keamanan pasien maka perlengkapan peralatan medik yang mendukung sangat diperlukan untuk tindakan medik di dalam ambulance. Baik itu penanganan darurat pertama dan perpindahan pasien.

Sumber ; http://www.elektromedik.info/2011/11/melihat-perlengkapan-medik-di-dalam.html

Cara Memasang Alarm Mobil

Jakarta, KompasOtomotif - Alarm konvensional yang saat ini beredar, rata-rata berfungsi memperlambat proses kerja maling. Karena harus melumpuhkan sistem tersebut terlebih dahulu sebelum membawa kabur mobil. Caranya dengan memotong kabel sirine alarm atau memutus kabel disekitar kepala aki.Tapi kini banyak produsen alarm yang sudah punya beberapa komponen jitu untuk mengakalinya.
"Alarm dengan harga murah (di bawah Rp 1 juta) lebih mudah dilumpuhkan maling. Usahakan membeli alarm dengan fitur beragam untuk menyulitkan kerja maling. Termasuk yang bisa membuatnya ketahuan. Kalau sudah begini, mereka akan langsung kabur," jelas Eddy Suhaedi, Manajer Pengembangan Bisnis, Rema Tip Top Indonesia, distributor alarm di Tanah Air. Beberapa langkah yang harus diperhatikan sebelum memilih alarm agar aman.
1. Cari model dengan fitur beragam dengan punya banyak kemampuan, misalnya GPS treking untuk memonitor keberadaan mobil, mematikan mesin dari jauh (lewat internet), ponsel pintar. "Makin banyak pelengkap, kerja kerja maling kiat sulit. Memang harus mengeluarkan dana lebih besar. Tapi itu konsekuensi yang harus dibayar," tegas Eddy.
2. Sembunyikan letak sirine di lokasi yang sulit digapai tangan. Kabel penghubung sebisa mungkin melewati jalur yang sulit dijangkau atau tidak terlihat. Hal tersebut akan menyulitkan maling melumpuhkan sirine.
3. Lindungi kabel di sekitar kepala aki dengan bahan yang tidak mudah dipotong. Tidak perlu terlalu panjang, minimal 5-7 cm dari kepala aki.

Sumber Kompas otomotif

Ganti Rem Teromol Belakang Menjadi Cakram

KompasOtomotif - Rem merupakan salah satu komponen vital di kendaraan. Jika tidak berfungsi dengan baik atau rusak, dipastikan akan berakhir dengan kecelakaan. Setiap produsen merancantg sistem dan menggukan komponen rem sesuai dengan kemampuan kendaraan. Kendati demikian, beberapa penggunanya masih merasa kurang yakin, tetap saja melakukan modifikasi agar  merasa lebih yakin.
Berikut beberapa pilihan yang bisa dipakai untuk membuat rem lebih pakem berdasarkan petunjuk Agus Djoahansyah, pemilik Bengkel Dems Auto Technic di kawasan Jatiwaringin, Jakarta Timur.
1. Ganti kampas rem dan cakram. Biasanya konsumen mau cari jalan pintas dan mudah, hanya mengganti kampas dengan produk kompetisi. Langkah tersebut memang bisa membuat kerja rem lebih pakem. Namun bahan dasar lebih keras dari produk standar sehingga bisa mengakibatkan cakram cepat terkikis dan tipis. Untuk mengantisipasi, piringan juga harus diganti dengan produk kompetisi.
Kelebihan lain, penggantian secara bersamaan membuat usia kampas dan piringan rem bertahan lebih lama dibanding standar. Apalagi digunakan pada kondisi normal atau sehari-hari (bukan untuk balap). Namun ada hal yang patut diperhatikan, saat suhu kampas masih dingin, kerja rem  belum maksimal atau tidak sepakem saat sudah panas.
2. Ganti teromol dengan cakram. Beberapa mobil yang dijual saat ini masih memakai tromol untuk rem (troda) belakang. "Normalnya pembagian pengereman antara depan belakang adalah 70:30. Nah, meski kecil jika dimaksimalkan akan menjadi lebih pakem," papar Agus. Biasanya rem belakang kerap berfungsi ketika beban rem berat, misalnya rem mendadak.
Proses penggantian  tidak semudah melepas teromol dan lasung memasang cakram. Harus ditambahkan adaptor memegang cakram dan kaliper. Pemasangannya harus presisi agar permukaan cakram, kalau habis harus rata.
3. Untuk rem belakang yang diubah ke cakram, harus ditambahkan kaliper buat rem tangan atau parkir. Cara ini kerap dilakukan pada mobil yang dipakai slalom. Selain menambahkan kaliper, sistemnya pengoperasian juga harus diubah. Bial sebelumnya dioperasikan secara mekanis (menggunakan kawat), untuk cakram harus hidraulik. Untuk itu, harus ditambah pula dengan master rem yang dioperasikan melalui tuas rem tangan.

Sumber : Kompas Otomotif

Seputar Power Steering

Jakarta, KompasOtomotif - Umumnya, mobil-mobil keluaran terbaru, menggunakan power steering yang digerakkan oleh motor listrik (EPS:Electric Power Steering). Untuk mengetahui mobil yang menggunakan EPS sangat mudah. Buka kap mesin, lihat apakah ada pompa dan selangpower steering di dekat dinding antara kabin dan ruang mesin (firewall) atau tidak? Jika tidak ada, dipastikan mobil tersebut sudah menggunakan EPS.
Teknologi tersebut bisa dikatakan minim perawatan karena semua sudah diatur oleh modul. "Power steering listrik umumnya rusak karena penggunanyakurang apik dan cenderung sembrono," jelas Julius, pengelola bengkel spesialis power steering, Botak Seng di kawasan Fatmawati, Jakarta.
Dibeberkan, masalah yang biasa terjadi, muncul suara "tek-tek" saat melewati jalan rusak atau berlubang. Selain itu,getaran setir sangat lebih keras. Berikut faktor yang menyebabkan EPS rusak.
1. Menerjang jalan rusak. EPS akan mudah mengalami kerusakan jika kerap melewati jalan rusak atau berlubang. Makin parah lagi jika pengemudi melintas pada kecepatan tinggi. Getaran dan hentakan keras yang diterima rack steer  bisa merusak poros rack steer (as).
Selain itu, kemungkinan karet pelindung jakan robek, apalagi jika kondisinya sudah rengat. Jika hal tersebut terjadi, air, debu dan kotoran akan masuk ke as setir dan menyebabkannya berkarat. Indikasi as setir kotor dan berkarat, saat diputar berbunyi. Setir juga berat ketika diputar.
2. Hindari banjir. Khususnya, bagi pemilik Honda. Pasalnya, motor listrik dipasang langsung pada as setir, sejajar dengan as roda. Jika air sampai merendam, motor listrik bisa rusak. Bila sudah rusak, motor listrik tersebut harus diganti karena tidak bisa diperbaiki. 
Beberapa merek lain meletakkan motor listrik  di dalam kabin di atas pedal gas. Untuk memastikan letak motor listrik,  Anda bisa menanyakan ke mekanik bengkel kepercayaan Anda untuk langkah preventif.
3. Usia. Biasanya EPS sudah mulai bermasalah (timbul bunyi-bunyi) ketika umur mencapai 5 tahun lebih atau telah menempuh jarak 100.000 km. Menjadi lebih pendek ketika kerap digunakan secara tidak wajar. "Kalau pemiliknya telaten dan tidak pernah terendam air, pemakaian bisa lebih dari 5 tahun. Pemeliharaan, cukup ganti karet pelindung as setir," terang Julius.
Perbaikan EPS membutuhkan biaya lebih besar, paling murah Rp 1,5 juta. Untuk penggantian komponen harganya bervariasi tergantung merek.  

Sumber Kompas otomotif